Minggu, 28 Desember 2014

The Great Prophet Muhammad

GERAKAN SYIAR ROSULULLOH.

Ayo kita semua melakukan syiar kehidupan Nabi Muhammad SAW, agar kita tidak termasuk orang yang DIBENCI nabi kita, dan Insya Alloh termasuk kaum/ golongan yang akan mendapatkan SYAFAAT dihari kiamat. Aminn
Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Aku BENCI kepada orang yang kikir, “ Siapa itu Ya Rosululloh?, Tanya para Sahabat “ Jawab Nabi, Yaitu orang yang mendengar namaku disebut, dia diam saja! “
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21).
Sebagai umat muslim, selayaknya kita mengharapkan safaat Nabi Muhammad Saw. Safaat itu sendiri berarti penolong.Nabi Muhammad memberi pertolongan atau safaat kepada umatnya di akhirat kelak dengan siizin Alloh Swt.Bagaimana bisa mendapatkan safaat Nabi Muhammad bila kita sendiri tidak mengenal beliau dan kisahnya? Bagaimana meneladaninya bila kita tidak mengetahui kisahnya? Untuk itu mari kita BACA bukunya,,IKUTI teladanya,,RAIH safaatnya..
Best Seller, Seri Bacaan Keluarga Muslim " The Great Prophet "...

Meneladani Manusia Pilihan Alloh SWT.
Nabi Muhammad SAW. terlahir sebagai anak yatim. Bahkan ibunya wafat sebelum Nabi beranjak dewasa, hidup dalam keprihatinan menjadikan sosok yang mulia. H. Hart seorang sejarawan dan ilmuwan astrofisika dari Amerika Serikat menempatkan beliau diurutan pertama dalam bukunya yang berjudul " The 100 A Ranking Of The Most Influential Person In History ". Ikuti kisah Nabi Muhammad SAW. dalam cerita bergambar dan komik dalam buku ini...
Segera miliki kisah-kisahnya, dengan DISCOUNT menarik!
Untuk informasi lebih lengkap Hubungi Kami Segera!

Kurikulum 2013 Dihentikan

Mendikbud Anies Baswedan Hentikan Kurikulum 2013

Jakarta 05 Desember 2014--- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di seluruh Indonesia. Kurikulum 2013 selanjutnya diperbaiki dan dikembangkan melalui sekolah-sekolah yang sejak Juli 2013 telah menerapkannya.

“Proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan, serta dilaksanakan di sekolah-sekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama 3 semester terakhir,” kata Mendikbud Anies Baswedan di Kemdikbud Jakarta, Jumat (05/12).
Implementasi Kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas telah dilakukan pada Tahun Pelajaran 2013/2014 di 6.221 sekolah di 295 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Hanya sekolah- sekolah inilah yang diwajibkan menjalankan kurikulum tersebut sebagai tempat untuk memperbaiki dan mengembangkan Kurikulum 2013 ini.
Mendikbud Anies Baswedan juga menyampaikan selain sekolah tersebut, sekolah yang baru menerapkan satu semester Kurikulum 2013 akan tetap menggunakan Kurikulum 2006 sampai mereka benar-benar siap menerapkan Kurikulum 2013. “Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan Kurikulum 2006,” katanya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengambil keputusan ini berdasarkan fakta bahwa sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 karena beberapa hal, antara lain masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru dan pelatihan Kepala Sekolah.
“Penghentian ini dilandasi antara lain karena masih ada masalah dalam kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru dan pelatihan Kepala Sekolah yang belum merata. Pada saatnya sekolah-sekolah ini akan menerapkan Kurikulum 2013, bergantung pada kesiapan,” Anies Baswedan menjelaskan.


Kurikulum Kembali ke 2006, Buku Pelajaran Mesti Beli Lagi?


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak akan memaksa orangtua siswa untuk membeli buku pelajaran sendiri setelah kurikulum 2013 distop dan dikembalikan ke kurikulum 2006.
"Pokoknya saya enggak bisa mengimbau (orangtua beli buku), tergantung dari sekolah. Daerah juga punya porsi berbeda-beda," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Anies tidak dapat memastikan apakah orangtua murid harus membeli buku kembali dengan keputusan mengganti kurikulum itu. Menurut dia, tiap kota atau kabupaten di tiap daerah ada yang menyiapkan buku bagi siswa dan ada yang tidak. Selama ini, buku pelajaran dibagikan gratis kepada siswa.
"Justru yang jadi masalah adalah selama ini banyak sekali problem dengan cara digratiskan. Jadi menurut saya, kita kembali ke 2006, termasuk dalam soal pengadaan alat belajar," ujar Anies.
Anies memutuskan untuk menghentikan kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006. Surat edaran tentang kebijakan tersebut dikirim ke setiap sekolah mulai hari ini. Penerapan kurikulum 2006 sendiri rencananya mulai semester genap atau Januari 2015 untuk tahun ajaran 2014-2015.

"Ada 6.221 sekolah yang tersebar di 295 kabupaten dan kota seluruh Indonesia yang sudah menerapkannya (Kurikulum 2013) selama 3 semester," ucap Mendikbud Anies Baswedan di kantornya, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2014).
Jumlah sekolah itu 6.221 itu terdiri dari 2.598 SD, 1.437 SMP, 1.165 SMA, 1.021 SMK. Sementara jumlah total seluruh sekolah di seluruh Indonesia yaitu 208.000 sekolah (SD/SMP/SMA/SMK).
Nah, 6.221 sekolah itu nantinya akan dijadikan sebagai sekolah pengembangan dan percontohan penerapan Kurikulum 2013. Pada saat Kurikulum 2013 telah diperbaiki dan dimatangkan lalu sekolah-sekolah ini dimulai proses penyebaran penerapan Kurikulum 2013 ke sekolah lain di sekitarnya.

Sekolah yang di tunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013 biasanya adalah sekolah yang berakrediasi A dan B. Berikut adalah jumlah SD pelaksana Kurikulum 2013 :
1.      DKI Jakarta               72
2.      Jawa Barat               257
3.      Jawa Tengah            347
4.      DI Yogyakarta          64
5.      Jawa Timur              469
6.      Sumatera Utara       106


44.609 SD Pelaksana Kurikulum 2013 Dijaring Melalui Dapodik

Jakarta --- Dari 148.695 sekolah dasar seluruh Indonesia, sebanyak 44.609 (30 persen) diantaranya akan gunakan kurikulum 2013 di tahun ajaran 2013/2014. Perbandingan antara SD negeri dan swasta adalah 90 banding 10 persen. Demikian disampaikan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Kemdikbud, Ibrahim Bafadal, di kantor Kemdikbud, Selasa (5/03).
Ibrahim menerangkan, pemilihan sekolah-sekolah tersebut, berbasis pada data pokok pendidikan (Dapodik), yang memenuhi kriteria. Kriteria pertama yaitu akreditasi, dimana ada dua level akreditasi yang digunakan untuk tahap pertama ini, yakni akreditasi A dan B.
Kedua, ketenagaan dan sumber daya manusia di sekolah tersebut harus lengkap. Di SD, ada enam guru kelas, satu kepala sekolah, guru agama, dan guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes). Dan ketiga, kriteria sarana dan prasarana. Sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai. “Sekolah tidak harus mewah, tapi sarana dan prasarananya memadai, baik gurunya maupun sarana dan prasarananya,” terang Ibrahim pada Selasa (5/03) sore.
Jika tahun 2013 baru 30 persen SD yang kelas 1 dan kelas 4 yang akan menjalankan kurikulum 2013, kata Ibrahim, di tahun 2014 seluruh SD kelas 1, kelas 2, kelas 4, dan kelas 5 akan sepenuhnya menjalankan kurikulum tersebut. Sedangkan untuk kelas 3 dan kelas 6 baru akan menjalankannya pada tahun 2015. (AR)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo gembira dengan keputusan Menteri Pendidikan Anies Baswedan yang membatalkan kurikulum 2013. "Keputusan yang sangat tepat. Sebagai pelaku pendidikan, saya menyambut gembira pembatalan kurikulum mentah itu," kata Sulistiyo saat dihubungi, Jumat, 5 Desember 2014.
Sulistyo menjelaskan, ada tiga opsi yang dibicarakan Menteri Anies dan para guru dalam evaluasi kurikulum. Pertama, Kurikulum 2013 dicabut sama sekali. Kedua, dilaksanakan hanya di sekolah unggulan yang siap menjalankan. Ketiga, kurikulum tetap dijalankan sambil diperbaiki. "Ternyata opsi kedua yang diambil menteri," katanya.)
Menteri Anies membatalkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 211.779 sekolah di seluruh Indonesia dan kembali menerapkan kurikulum 2006. Sementara itu, sebanyak 6.221 sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 selama tiga semester diminta untuk terus melanjutkan sebagai percontohan.
Anies meyakini penerapan kurikulum 2006 yang lebih matang akan memantapkan kembali kemampuan siswa dan guru. Penarikan kurikulum ini juga sangat diperlukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki Kurikulum 2013.
Sulistyo berujar, tak akan ada masalah dalam penarikkan buku, walaupun sudah dicetak dan siap didistribusikan. "Mau bagaimana lagi. Harus bersakit-sakit dulu sekarang, agar senang kemudian," kaatnya.

Dikutip dari : http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/siaranpers/3590


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes